a. Imbuhan
me(n)-
Awalan
me(n)- memiliki variasi bentuk bergantung pada huruf awal kata yang
dilekatinya. Variasi tersebut yakni, men-, mem-, meng-, dan meny-.
Adapun
fonem awal yang diikuti perubahan imbuhan me- itu adalah…
Variasi
|
Fonem
|
Contoh
|
me-
|
l
m
ng
n
r
|
melirik
melihat
meliuk
meminum
memasang
mengorok
mengerikan
menamai
menilai
meresap
meronta
|
mem-
|
p
b
|
memotong
memukul
membalas
membisu
|
men-
|
t
c
j
d
|
menaati
menukar
mencantol
mencangkok
menjahit
menjulang
mendulang
mendayung
|
meng-
|
vokal
|
mengeja
mengikut
mengasapi
mengulang
mengorok
|
meny-
|
s
|
menyapu
menyiram
menyablon
|
menge-
|
bersuku kata satu
|
mengetik
mengecas
mengelap
mengebom
mengebor
|
Fungsi prefiks me- adalah membentuk kata kerja
aktif intransitif (kata kerja yang tidak dapat diikuti oleh objek). Contoh:
menari, merantau, menyanyi, melayang.
Prefiks me- juga berfungsi membentuk kata kerja
aktif transitif (kata kerja yang membutuhkan objek).
Contoh: memukul, menulis,
membaca, menembak.
·
Melakukan perbuatan
Contoh:
mengambil, memukul, menulis
·
Melakukan perbuatan dengan alat
Contoh:
mencangkul, mengail, memotong, memalu
·
Menjadi atau dalam keadaan
Contoh:
meluap, menurun, meninggi
·
Membuat kesan
Contoh:
mengalah, memerah, membisu
·
Menuju ke-
Contoh:
menepi, menaik, mendarat
·
Mencari
Contoh:
merotan, melaut, mendamar
·
Menyerupai
Contoh:
menggunung, membatu, membabi buta
b. Awalan
di-
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Awalan di-
bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan me- yang bermakna
aktif.
Contoh : di
+ makan dimakan
di + lempar dilempar
di + angkat diangkat
di + traktir ditraktir
Makna imbuhan di-
·
Yang
disebut pada bentuk dasarnya dikenai pekerjaan.
Contoh: didorong, dipukul, diiris, diinjak
·
Mengerjakan dengan alat.
Contoh:
diobeng, dikikir, dipahat
·
Memberi atau memasang
Contoh: dilantai, dikarpet, dipaku,
disampul, dibungkus, diatap, dialas
c. Awalan
ber-
Awalan
ber- memiliki alomorf jika melekat pada kata lain. Alomorf (variasi
bentuk) ber- adalah be- dan bel-.
Awalan ber- bermakna sebagai berikut:
·
Mempunyai
Contoh: berkumis, beruang, berdaun
·
Memakai/menggunakan/mengendarai
Contoh:
bertopi, berhandphone, bersepeda
·
Mengeluarkan
Contoh:
berkeringat, berkata, bertelur
·
Menyatakan sikap mental
Contoh: berbaik hati, berbahagia, berulang tahun, bermalas-malasan.
·
Menyatakan ukuran/jumlah
Contoh: bertahun-tahun, bermeter-meter,
berliter-liter, bermil-mil.
·
Melakukan
pekerjaan yang ditujukan kepada diri sendiri (reflektif)
Contoh: bernyanyi, berdandan,
bercermin, berdansa, berkaca, bersiul, bercukur
·
Dalam jumlah/terdiri atas
Contoh:
berempat, bertiga, berdua
d. Awalan
ter-
Awalan ter- mempunyai variasi, yaitu alomorf te-
ter- dan tel-.
Contoh: terawat, terlanjur, telantar.
Awalan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
·
Sudah di-, dapat di-
Contoh: terbuka, terbaca, tercantum
·
Ketidaksengajaan
Contoh:
tertidur, tertelan, termakan, terjatuh
·
Tiba-tiba
Contoh:
teringat, terlelap
·
Dapat/kemungkinan
Contoh:
terlihat, ternilai
·
Paling atau superlatif
Contoh:
tertampan, tercantik, tertinggi, termahal
Ada juga prefiks ter- yang
semu. Artinya, bentuknya menyerupai prefiks ter-, tetapi sebenarnya
bukan.
Contoh: terjemah. Jika kata tersebut diberikan imbuhan maka
seharusnya adalah menerjemahkan. Contoh lain: tetamu, tetapi
e. Awalan
se-
Awalan
se- tidak mengalami alomorf ketika melekat pada morfem lain.
Awalan se- mengandung makna sebagai berikut:
·
Berarti satu
Contoh:
sebatang, sepucuk, sebuah
·
Berarti seluruh atau seisi
Contoh:
sekampung, serumah, sedesa
·
Berarti sama-sama
Contoh:
seperjuangan, sesusuan, senasib
·
Sama dengan
Contoh: setinggi, semalas, semahal, semanis
·
Menyatakan waktu
Contoh:
sesudah, sebelum, sesampainya
f. Awalan
per-
Umumnya,
awalan per- selalu disandingkan dengan imbuhan lain. Imbuhan lain tersebut diantaranya adalah -kan, dan
–an.
Contoh: permalukan, permainan, perkelahian
Secara umum, makna yang dikandung awalan per-
adalah membuat jadi (kausatif).
Contoh:
perbesar, peristri, pertinggi
g. Awalan
pe-
Awalan pe(n)- mengandung makna:
·
Menyatakan yang melakukan perbuatan
Contoh:
pelari, penulis, penerjemah
·
Menyatakan pekerjaan
Contoh:
pelaut, pedagang, pengusaha
·
Menyatakan alat
Contoh:
pemotong, penggaris, pengukur
·
Menyatakan memiliki sifat
Contoh:
pemarah, pemaaf, pemalu, perasa
·
Menyatakan penyebab
Contoh:
pemutih, pemanis
h. Awalan
ke-
Awalan
ke- mempunyai makna sebagai berikut;
·
Menyatakan
kumpulan yang terdiri atas jumlah.
Contoh:
kesebelasan, kesatuan
·
Menyatakan yang di-
Contoh:
kekasih, ketua
·
Menyatakan urutan
Contoh: kedua, keempat
i. Akhiran
-kan
Makna akhiran -kan sebagai berikut:
·
Menyatakan perbuatan untuk orang lain
Contoh: dibelikan, membacakan, ambilkan, tuangkan
·
Membuat jadi
Contoh:
tinggikan, putihkan, hitamkan
·
Tidak sengaja
Contoh: termanfaatkan
·
Pengantar
objek sebagai pengganti kata depan
Contoh:
bertaburkan, bermandikan
j.
Akhiran –i
Makna akhiran –i adalah sebagai berikut:
·
Menyatakan perbuatan berulang-ulang
Contoh:
memukuli, melempari, mencemoohi
·
Memberi, membubuhi
Contoh:
menggulai, menandatangani, menggarami
·
Menghilangkan
Contoh:
membului, menguliti, mencabuti
k.
Akhiran –an
Akhiran
–an memiliki makna sebagai berikut:
·
Menyatakan tempat
Contoh:
pangkalan,kubangan, rumputan
·
Menyatakan alat
Contoh:
ayunan, timbangan
·
Menyatakan hal atau cara
Contoh:
pimpinan, didikan, ajaran
·
Menyatakan akibat/hasil perbuatan
Contoh:
hukuman, balasan, cemoohan
·
Menyatakan sesuatu yang di-
Contoh:
catatan, rautan, suruhan
·
Menyatakan seluruh, kumpulan
Contoh: sayuran, pepohonan, lautan, daratan
·
Menyatakan menyerupai
Contoh:
rumah-rumahan, kuda-kudaan, orang-orangan
·
Menyatakan tiap-tiap
Contoh:
harian, mingguan, bulanan
·
Menyatakan mempunyai sifat
Contoh:
kuningan, asinan, manisan
l. Akhiran
–nya
Dalam
pemakaiannya, -nya dibedakan atas dua macam, yaitu:
1) Sebagai klitika pengganti orang ketiga tunggal, yang
berarti pemilik.
Contoh: bukunya, rumahnya, kekasihnya
Klitika –nya pada bagian tersebut tidak dimasukkan
sebagai imbuhan.
2) Sebagai akhiran. Adapun maknanya sebagai akhiran adalah
sebagai berikut:
·
Membentuk kata benda
Contoh:
ramainya, bersihnya
·
Menjelaskan situasi
Contoh: Angin bertiup dengan
kencangnya.
Ia melaksanakan pekerjaan dengan tekunnya.
·
Menyertai kata keterangan
Contoh:
seharusnya, semestinya, agaknya
m. Imbuhan
gabung me(N)-kan
Sebagaimana
awalan me(N) imbuhan gabung ini juga memiliki variasi bergantung pada bentuk
dasarnya. Variasi itu adalah me-kan,
mem-kan, men-kan, meny-kan, meng-kan.
Makna yang dikandung oleh konfiks me(N)-kan
adalah:
·
Melakukan
pekerjaan untuk orang lain.
Contoh:
Fajri memesankan makanan untuk adiknya.
·
Menyebabkan atau membuat jadi.
Contoh: Tiupannya yang keras membesarkan
balon tersebut.
·
Melakukan perbuatan.
Contoh: Karena banjir, dia menaikkan
barang-barangnya.
·
Mengarahkan.
Contoh: Syamsir meminggirkan motornya.
·
Memasukkan.
Contoh: KPK menjebloskan para
koruptor negeri ini.
n. Imbuhan gabung memper-i dan diper-i.
Konfiks/imbuhan gabung tersebut berfungsi membentuk kata kerja dengan makna
sebagai berikut.
·
Mengandung
arti kausatif, yaitu membuat jadi atau menyebabkan sesuatu yang tersebut dalam
kata dasar.
Contoh:
Dia mempermainkan kekasihnya.
Karena rusak, Arman memperbaiki
sepedanya.
·
Menyatakan intensitas frekuentatif.
Contoh: Rahman mempelajari materi yang akan diujiankan.
o. Imbuhan
gabung ke-an
Konfiks
ini memiliki fungsi (1) membentuk kata benda, Contoh: kebersihan, keamanan; dan (2) membentuk kata kerja, Contoh: ketinggalan, kejauhan.
Makna yang terkandung dalam konfiks ke-an adalah.
·
Menyatakan
suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh: kenyataan, kedatangan.
·
Menyatakan tempat atau daerah.
Contoh:
kecamatan, kedutaan, kerajaan.
·
Menyatakan
menderita suatu hal atau kena.
Contoh:
kecurian, kelamaan, kemalaman.
·
Menyatakan sesuatu pekerjaan yang tidak
disengaja.
Contoh:
keguguran, kehujanan, kematian.
·
Menyatakan terlalu.
Contoh:
kemahalan, ketinggian.
·
Menyatakan menyerupai.
Contoh: kekanak-kanakan,
kehijau-hijauan.
p. Imbuhan
gabung pe(N)-an
Makna
konfiks pe(N)-an
·
Menyatakan
hal yang berhubungan dengan.
Contoh:
pendidikan, pembelajaran
·
Menyatakan proses/perbuatan.
Contoh:
pendaftaran, pencanangan.pemerkosaan
·
Menyatakan hasil.
Contoh:
pengakuan, penirisan
·
Menyatakan alat.
Contoh:
pendengaran, penciuman
·
Menyatakan tempat.
Contoh:
penampungan, pengungsian, pelacuran
q. Imbuhan
gabung per-an
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut.
·
Menyatakan tempat.
Contoh:
perhentian, percetakan, pertemuan
·
Menyatakan daerah
Contoh:
perkotaan, perkebunan, persawahan
·
Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh:
pernyataan, perkataan
·
Menyatakan perihal.
Contoh:
peristilahan, perkelahian.
·
Menyatakan banyak.
Contoh:
peralatan, perkumpulan
r.
Imbuhan gabung ber-an
Makna konfiks ber-an adalah sebagai berikut.
·
Menyatakan banyak pelaku.
Contoh: berlarian, berdatangan,
berhamburan, bermunculan
·
Menyatakan perbuatan berulang-ulang.
Contoh:
bergulingan, berjatuhan
·
Menyatakan
hubungan antara dua pihak.
Contoh:
berdampingan, bersamaan, berhadapan
·
Menyatakan
pekerjaan timbal balik/resiprokal.
Contoh:
berpukulan, berpandangan, berciuman
s.
Imbuhan gabung ber-kan
Makna konfiks ber-kan adalah sebagai berikut.
·
Sebagai
penguat dan dapat pula berarti memiliki/memakai.
Contoh:
beribukan, bersenjatakan, beralaskan
·
Ringkasan dari kata akan
Contoh:
bermimpikan
·
Sebagai pemanis
Contoh:
bertaburkan
t.
Imbuhan
gabung se-nya
Imbuhan se-nya pada umumnya menyatakan suatu hal
superlatif atau tingkat paling dengan mengulang kata dasar.
Contoh: sepandai-pandinya, seputih-putihnya,
secantik-cantiknya.
u.
Akhiran serapan
Adapun
akhiran serapan yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut:
1) –man-wan,
dan –wati
Ketiga imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa
Sansekerta. Imbuhan tersebut berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Adapun
maknanya, yaitu:
a) Menyatakan orang yang ahli
Contoh: negarawan, fisikawan, seniman.
b) Menyatakan orang yang memiliki
Contoh: hartwan, rupawan, usahawati.
c) Menyatakan orang yang memiliki sifat
Contoh: rupawan, budiman.
2) –i,-iah,-if,-wi,-
dan –is
Akhiran tersebut berfungsi membentuk kata sifat. Makna
yang dikandungnya pun ’menyatakan memiliki sifat’.
Contoh: alami, alamiah, insani,
produktif, efektif, pancasilais, agamis.
3) –isme
dan –isasi
Makna
yang dibentuk kedua imbuhan tersebut adalah sebagai berikut:
·
-isme bermakna paham atau
ajaran
Contoh:
liberalisme, sukarnoisme, animisme
·
-isasi bermakna proses atau hal yang berhubungan dengan
Contoh: islamisasi, legalisasi,
swastanisasi, globalisasi, modernisasi
4) –logi
Akhiran ini bermakna ilmu yang berhubungan dengan kata
dasarnya.
Contoh: sosiologi, fonologi, biologi,
psikologi
5) –or
Akhiran
ini berfungsi untuk menyatakan pelaku pada kata dasarnya.
Contoh: moderator, proklamator,
provokator, deklarator, promotor, protokoler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar