Selamat Datang di Blog Edukasi Suparmin, SMA Negeri 1 Pallangga, Gowa, Sulawesi Selatan

Rabu, 13 Mei 2020

Teks Biografi


                                                            Sumber: google.com

Pengertian
Pernahkah kalian membaca biodata seseorang? Apakah sekadar identitas diri? Atau ada tambahan lain, misalnya riwayat pendidikan, riwayat keluarga, riwayat karier, atau kisah perjuangan seseorang hingga sukses? Nah….jika pernah, berarti yang kalian baca itulah biografi. Biografi itu ternyata lebih kompleks daripada sekadar data diri. Biografi berisi kisah kehidupan seseorang, bahkan keterlibatan perasaan dalam mengalami kisah-kisah tersebut.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
Teks biografi disusun oleh orang lain. Jika disusun sendiri, berarti autobiografi namanya. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan dalam teks biografi. Teks biografi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dengan menampilkan sisi-sisi positif dari tokoh dalam biografi tersebut.
Biasanya, biografi berisi kisah-kisah orang penting atau orang memiliki pengaruh dalam sebuah negara atau terhadap orang banyak. Biografi dapat berbentuk artikel pendek atau berbentuk buku.

Ciri-ciri Teks Biografi
Nah, ternyata, sama dengan jenis teks yang lain, biografi juga memiliki beberapa ciri. Ciri tersebut yakni:
·       Informasi harus berdasarkan fakta
Teman-teman, seorang penulis teks biografi harus menulis secara objektif. Penulis teks tidak boleh menghakimi tokoh dalam tulisannya. Semua informasi yang dituliskan secara narasi harus berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Ingat, teks biografi bukan teks fiksi, ya.
·       Kisah menarik
Biografi bertujuan memaparkan kisah seseorang agar dibaca orang lain kan? Jika ingin kisah seseorang tersebut dibaca, ya, kisahnya harus menarik. Biasanya kisah yang sederahana pun jika dipaparkan dengan struktur dan bahasa yang baik, akan menjadi kisah menarik.
·       Diceritakan dalam bentuk narasi
Walaupun bukan karya fiksi, teks biografi juga dipaparkan dalam bentuk narasi atau cerita. Deskripsi kejadian demi kejadian yang dialami oleh tokoh dituliskan secara apik oleh penulis biografi.
·       Memuat hal yang dapat diteladani
Karena tujuannya berbagi kisah, teks biografi harus memuat kisah yang dapat diteladani. Kisah yang dapat diteladani, ya, pastinya harus bersifat positif dong. Kalau sesuatu yang jelek, tidak perlu dituliskan pun banyak yang lakukan. Oleh karena itu, kisah-kisah, peristiwa, dan segala hal yang dialami tokoh merupakan hal yang dapat diteladani oleh pembaca.
·       Memiliki struktur tertentu
Jika dalam teks fiksi seorang penulis berhak menggunakan alur apa saja, dalam teks biografi harus memiki struktur yang jelas. Struktur ini bertujuan memberikan kejelasan kepada pembaca. Ingat, jangan sampai teks biografi malah membingungkan pembaca, ya. Oleh karena itu, biografi harus jelas strukturnya. Bagaimana strukturnya? Akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya.
·       Mengandung hal yang memotivasi
Begitu banyaknya orang yang mengubah hidupnya setelah membaca biografi tokoh terkenal. Seorang pengusaha muda misalnya, terinspirasi menjadi pengusaha setelah membaca biografi pengusaha sukses. Kisah hijrah yang belakang ini menjadi tren pun, tidak bisa kita pisahkan dari banyaknya biografi-biografi tokoh yang mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Artinya, semakin banyak biografi, berarti kebaikan-kebaikan juga akan semakin banyak. Yuk, baca biografi tokoh yang kita sukai.

 

Foto: BJ. Habibie


Struktur teks biografi
Setiap teks memiliki struktur masing-masing. Teks satu dengan teks lainnya, strukturnya pasti berbeda. Nah, teks biografi yang dibaca memiliki struktur berupa orientasi, kejadian penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya.

 Orientasi
Teks biografi diawali dengan orientasi. Orientasi memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, serta latar belakang keluarga.
·       Kejadian/peristiwa penting
Pada bagian kedua inilah seluruh kisah-kisah kehidupan tokoh dinarasikan. Bagian kedua ini menjadi bagian penting dan lebih panjang. Seluk beluk kehidupan tokoh, bagaimana bisa sukses, hingga perjalanan kehidupan hingga bisa berada pada puncak karier dikisahkan pada bagian ini.
·       Reorientasi
Reorientasi merupakan struktur akhir teks biografi. Bagian ini merupakan penutup, berupa pandangan atau simpulan penulis biografi terhadap tokoh yang dinarasikan. Tujuannya, agar teks biografi semakin menarik. Reorientasi bersifat opsional, bisa ada bisa tidak.

Pola penyajian teks biografi
·       Sudut pandang
Teks biografi ditulis oleh orang lain. Oleh karena itu, sudut pandang yang digunakan yakni sudut pandang orang kedua atau ketiga. Jika dalam teks digunakan sudut pandang orang  pertama, berarti dinamakan autobiografi.
·       Alur cerita
Alur cerita merupakan runtutan cerita dalam teks biografi. Apakah alurnya berasal dari masa lalu menuju masa sekarang atau masa sekarang kemudian masa lalu. Teks biografi dapat menggunakan salah satu dari kedua alur tersebut.
·       Gaya penulisan
Teks biografi lebih banyak menggunakan gaya penulisan narasi. Ada juga bentuk lain, seperti dialog atau kombinasi, tetapi bentuk narasilah yang dominan digunakan oleh penulis.
Narasi merupakan karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi rangkaian cerita yang lengkap.
Arti yang lain, narasi merupakan salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Narasi bisa berupa fiksi dan dapat pula non fiksi. Selaian dalam teks biografi, bentuk cerita narasi pun dapat ditemukan dalam teks cerpen, novel, dan lain sebagainya.
·       Fokus penceritaan
Fokus penceritaan dalam teks biografi bergantung pada penulis dan tokoh yang dituliskan biografinya. Misalnya, penceritaan berfokus pada kehidupan keluarga, pendidikan, atau riwayat kesuksesan karier seseorang.

Menuliskan kepribadian unggul
Setiap tokoh dalam teks biografi memiliki kepribadian unggul yang berbeda-beda. Di sinilah fokus penceritaan yang dimaksud. Seorang penulis teks biografi bisa memfokuskan kisah seseorang dengan kepribadian berupa kecerdasan, sikap pantang menyerah, jiwa kewirausahaan, sikap semangat, atau kepribadian unggul lainnya.
Cara meledanai tokoh dalam kehidupan nyata
·       Jujur
Dalam hal kejujuran, bagaimana cara mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari? Misalnya, di sekolah, Anda tidak menyontek. Jika merusak sesuatu di rumah, ya sampaikan saja kepada ayah atau ibu, jangan malah ditutup-tutupi ya!
·       Peduli
Peduli dapat kita lakukan dengan berbuat baik kepada sesama. Misalnya, jika ada tetangga yang sakit, silakan jenguk. Jika di jalan raya, terjadi kecelakaan, berhentilah sejenak. Berikan pertolongan kepada korban sesuai kemampuan Anda.
Sikap peduli bukan hanya kepada sesama saja. Kita juga harus peduli kepada makhluk lain atau lingkungan sekitar. Misalnya, jika kalian memiliki binatang peliharaan di rumah, jangan lupa memberikan makan-minum, membersihan kandangnya, dan juga memandikan secara berkala. Terhadap lingkungan, jaga kelestarian alam, jangan membuang sampah sembarangan, jangan menebang pohon, dan jika ada ruang tanamlah pohon sebagai penyejuk dan sumber oksigen.
·       Berbakti kepada orangtua
Nah, ini juga harus kalian terapkan di rumah. Setelah membaca biografi tokoh bagaimana mereka berbakti kepada orang tua. Ingat tidak, seorang tokoh dalam islam yang bernama Uwais Al Qarni yang menggendong ibunya dari Yaman ke Tanah Suci untuk berhaji.
Aspek Kebahasaan Teks Biografi
Dalam menulis teks biografi, ada beberpa aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan. Aspek tersebut, yakni:
·       Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal
Dalam teks biografi biasanya menuliskan nama langsung tokoh atau menggunakan kata ganti ketiga tunggal, yakni dia.
·       Menggunakan kata rujukan
Kata rujukan yang dimaksud adalah kata yang merujuk pada suatu kata yang telah disebutkan sebelumnya. Penggunaan kata rujukan ini untuk menghindari pengulangan kata yang sama dalam menulis teks biografi.
·       Menggunakan kata deskriptif
Deskriptif berarti apa adanya. Dalam teks biografi, kisah-kisah tokoh digambarkan apa adanya.
·       Banyak menggunakan kata kerja pasif dan kata kerja mental
Kata yang digunakan sebagai petunjuk terhadap hal yang dilakukan oleh tokoh.
·       Menggunakan konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung membuat teks enak untuk dibaca. Kata penghubung menghubungkan antarkata dengan kata, klausa dengan klausa, dan atau antarkalimat dengan kalimat. Kata penghubung dalam teks biografi lebih banyak yang menyatakan urutan waktu.
Kata penghubung juga terdiri atas dua, yakni intrakalimat dan antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat digunakan dalam satu kalimat. Biasanya menggabungkan antara klausa, sedangkan kata penghubung antarkalimat berfungsi menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Biasanya ditandai dengan penggunaan tanda titik sebelumnya, berada di awal kalimat, dan diikuti oleh tanda baca koma.
Menulis teks biografi
·       Tentukan tokoh
Nah, bagian terakhir, kalian dapat menulis teks biografi. Tidak perlu terlalu jauh mencari tokoh. Tentukan saja tokoh yang dekat dengan kalian. Misalnya, orang tua, keluarga, atau guru di sekolah. Tapi ingat, orang yang kalian pilih untuk dituliskan biografinya harus memiliki suatu hal yang layak untuk dibagikan. Entah bisa memotivasi atau aspek positif lainnya.
·       Lengkapi data, fakta, dan informasi
Langkah kedua, lengkapilah data tokoh tersebut. Mulai dari data-data pribadi, data keluarga, riwayat pendidikan, dan data-data lain yang akan Anda tuliskan. Ingat, data tersebut harus berdasarkan fakta. Kalian dapat menemukan informasi dengan melakukan wawancara atau membaca karya-karyanya (jika ada).
·       Berikan judul
Judul ini penting. Akan tetapi, judul bukan sesuatu yang beku ya. Artinya, bisa saja kalian mengubah judul setelah selesai menulis teks biografinya.
·       Mulai menulis
Di sinilah intinya. Mulailah menulis. Kalian mulai dari mana? Silakan memilih. Apakah akan mengggunakan alur maju atau alur mundur. Pilihan itu terserah kalian.
·       Edit dan publikasikan
Setelah teks biografinya selesai, jangan lupa baca sekali lagi, ya. Pastikan data-data yang kalian peroleh sebelumnya telah dituliskan. Pastikan penggunaan kata sudah benar. Teknik penulisan sudah tepat. Tanda baca sudah sesuai. Jika kalian sudah memastikan semuanya benar, publikasikanlah teks biografi tersebut. Silakan publikasikan di blog kalian, di media sosial, atau paling tidak tempel di mading sekolah. Jika kalian mampu menulis teks biografi dengan baik, mungkin saja dipublikasikan dalam bentuk buku. Tetap semangat, ya.

Contoh teks biografi
Biografi dan Profil Aksa Mahmud – Dari Penjual Es Hingga Menjadi Pendiri Bosowa Grup
Biografiku.com 


                                                          Aksa Mahmud, Wikipedia


Aksa Mahmud dikenal sebagai seorang pengusaha terkaya asal Sulawesi Selatan. Ia merupakan pendiri dari perusahaan Bosowa Grup, perusahaan yang memiliki puluhan anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor usaha seperti semen hingga dealer mobil.
Biografi dan Profil Aksa Mahmud
Menurut majalah Forbes tahun 2018, Total kekayaan Aksa Mahmud mencapai 1 milyar dollar AS atau sekitar 13 triliun rupiah. Aksa Mahmud menempati posisi ke 32 dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Total kekayaannya tersebut didapat dari hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun membangun Bosowa sebagai sebagai salah satu perusahaan terbesar di Sulawesi Selatan  dan di Indonesia. Namun siapa sangka sebelum sukses seperti sekarang, Aksa Mahmud memulai usahanya dari berjualan es balok keliling dan kurma.
Mulai Bisnis Sejak Masa Kecil
Aksa Mahmud terlahir dengan nama lengkap Muhammad Aksa Mahmud. Beliau lahir pada tanggal 16 juli 1945 di sebuah desa bernama Lapassu yang berada di kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ayah Aksa Mahmud bernama H. Muhammad Mahmud dan ibunya bernama H. Kambira. Keduanya berprofesi sebagai petani biasa.
Sejak kecil, Aksa Mahmud biasa mengikuti orang tuanya menjual hasil bumi ke kota. Disinilah kemudian Aksa Mahmud mulai mengenal dunia bisnis. Aksa Mahmud memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat Mangkoso.
Saat masih di Sekolah Dasar atau dulu dikenal dengan nama Sekolah Rakyat, Aksa Mahmud berjualan es balok yang ia cacah menjadi bagian-bagian kecil saat bulan puasa tiba. Sambil berjualan es balok, ia juga berjualan Kurma dan permen di samping sekolahnya.
Keuntungan yang ia peroleh pun lumayan dan disinilah naluri bisnis dari seorang Aksa Mahmud mulai terasah. Seperti yang kutip dari Dream.co.id, Aksa Mahmud melanjutkan pendidikan menengah atasnya dengan masuk di Sekolah Teknik Negeri Pare-Pare di tahun 1962.
Namun tak lama setelah itu, Aksa Mahmud kemudian pindah ke Makassar dan melanjutkan sekolahnya di STM Makassar. Di sekolahnya ini juga, Aksa ikut bergabung dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia.
Di Makassar pun bisnisnya tetap ia jalankan, jika musim panen kacang tanah tiba, ia biasa mengangkut hasil panen dari kampungnya dan menjualnya di Makassar dengan modal kepercayaan. Aksa Mahmud tamat dari STM pada tahun 1965.
Menjadi Aktivis Mahasiswa
Setelah itu, Aksa Mahmud kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin. Di bangku kuliah, Aksa Mahmud aktif berorganisasi dan bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar.
Gejolak politik hebat pada tahun 1965 hingga 1966, membuat Aksa Mahmud bergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan aktif dalam gerakan penumpasan paham komunis yang ketika itu dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Aktif di Pers Kampus
Tak hanya di organisasi di luar kampus, Aksa Mahmud juga bergabung dalam organisasi pers kampus dengan mendirikan radio amatir serta menjadi penerbit koran mahasiswa.
Aksa juga menjadi anggota aktif Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Disinilah ia kemudian bertemu dengan seniornya yakni Jusuf Kalla yang kemudian kelak menjadi kakak ipar dari Aksa Mahmud.
Pers Mahasiswa memiliki fungsi dalam memberikan informasi yang aktual baik itu di kampus maupun juga diluar lingkungan kampus secara bijak dan kritis.
Hal inilah yang pernah dilakukan oleh Aksa Mahmud saat menurunkan tulisannya yang mengkritisi Operasi Militer Samsudari yang dilaksanakan oleh Kodam Hasanuddin Makassar yang kala itu dipimpin oleh Panglima Saidiman.

Aksa Mahmud menilai operasi militer yang dijalankan oleh Kodam Hasanuddin melanggar HAM kala itu dan penuh dengan kekerasan berdasarkan fakta yang ia peroleh dilapangan.

Tulisan tersebut juga diakui oleh Panglima Saidiman kala itu. Namun akibat dari tulisan tersebut, Aksa Mahmud ditahan selama 10 hari di ruang tahanan Kodam tanpa pemeriksaan.

Setelah bebas, Aksa Mahmud sudah tidak bergairah lagi dalam menekuni profesi jurnalistik. Oleh Jusuf Kalla yang sama-sama aktivis angkatan 66, Aksa Mahmud diajak bekerja di Dolog menyalurkan bahan-bahan pokok ke masyarakat. Karena kau akan menduduki jabatan itu melalui pressure group yang nantinya mengganti orang-orang Orde Lama dengan Orde Baru, maka suatu ketika juga kau akan diturunkan secara paksa – Hadji Kalla

Nasehat dari ayah Yusuf Kalla yakni Hadji Kalla tersebut membuat Aksa Mahmud kemudian memilih berhenti dan mulai bekerja di perusahaan yang didirikan oleh Hadji Kalla yakni NV Hadji Kalla.

Disinilah Aksa Mahmud bertemu dengan jodohnya yakni Siti Ramlah yang merupakan anak dari Hadji Kalla. Aksa yang kerap ditugaskan ke Jakarta biasa singgah ke pesantren Wonokromo di Jawa Timur tempat Siti Ramlah belajar guna mengantarkan titipan dari ibu Jusuf Kalla yakni Hj Athirah. Disinilah keduanya saling mengenal hingga kemudian menikah.

Tak Ada Dua Nahkoda Dalam Satu Kapal
Setelah menikah dengan Siti Ramlah, Aksa Mahmud tetap bekerja di NV Hadji Kalla milik mertuanya. Namun tak lama kemudian, Aksa Mahmud mulai berfikir untuk membangun usaha sendiri, sebab menurutnya dalam falsafah Bugis, hanya ada satu nahkoda dalam satu kapal, hanya ada satu pimpinan dalam satu perusahaan.

NV Hadji Kalla sudah menyiapkan Yusuf Kalla sebagai pemimpinnya NV Kalla kelak dan Aksa Mahmud tentu menjadi wakilnya. Namun, hanya tiga tahun Aksa Mahmud bekerja di NV Kalla.

Dari CV Moneter dan Hingga Grup Bosowa
Setelahnya pada tahun 1973, Aksa Mahmud mendirikan perusahaan sendiri bernama CV Moneter yang menjadi agen penyalur mobil Datsun di Indonesia timur. Berbekal modal sebesar 5 juta hasil dari pinjaman di Bank BNI, Aksa membuka show room mobil Datsun di Makassar. Usahanya berkembang sedikit demi sedikit.


Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1980, PT Krama Yudha Tiga Berlian sebagai distributor Mitsubishi Indonesia menawarkan Aksa Mahmud untuk menjadi agen distribusi untuk wilayah Indonesia Timur. Disnilah kemudian Aksa mengubah nama perusahaannya menjadi  PT Bosowa Berlian Motor.

Bisnis industri otomotif yang berkembang pesat pada saat itu membuat perusahaan Bosowa milik Aksa Mahmud berkembang dengan cepat. Di tahun 1995, Aksa Mahmud melebarkan usahanya di bidang Industri Semen dengan mendirikan PT Semen Bosowa yang beroperasi di Maros.

Kemudian di tahun 2000, Aksa Mahmud mendirikan anak perusahaan bernama PT Gowa Kencana Motor yang menjadi agen penyalur mobil merk Mercedes Benz wilayah Indonesia Timur. PT Bosowa juga banyak menggarap proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah misalnya pembangunan jalan tol di Makassar dan Jabodetabek.

Di tahun 2007, Nama Aksa Mahmud mulai masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes. Total kekayaannya ketika itu sebesar 340 juta dollar atau jika di rupiahkan sekitar 4.6 triliun menurut kurs mata uang saat ini. Kekayaannya tersebut, membuat Aksa Mahmud menjadi orang terkaya di Sulawesi Selatan.

Dari tahun ke tahun pundi-pundi kekayaan Aksa Mahmud terus menerus bertambah berkat pertumbuhan pesat PT Bosowa miliknya. Dari awal tahun 2000an Bosowa Grup terus menerus melakukan ekspansi usaha di berbagai bidang dari otomotif, semen, infrastruktur, energi, jasa keuangan, dan lain-lain.

Aksa Mahmud juga ikut berkecimpung di dunia politik Indonesia. Melalui kendaraan politiknya yakni partai Golkar, Di tahun 2004 Aksa Mahmud menjabat sebagai wakil ketua MPR hingga tahun 2009 setelah sebelumnya menjadi anggota MPR utusan daerah dari tahun 1999 hingga 2004. Ia juga termasuk dalam anggota KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dari tahun 1999.

Keluarga Aksa Mahmud
Dari pernikahannya dengan Siti Ramlah, Aksa Mahmud dikaruniai lima orang anak bernama Sadikin Aksa, Erwin Aksa, Atira Aksa, Melinda Aksa dan Subhan Aksa.

Hingga saat ini Bosowa Grup sudah memiliki puluhan anak usaha yang menggurita di berbagai bidang usaha. Sehingga tak heran menjadikan kekayaan Aksa Mahmud bertambah.

Hingga tahun 2018, Total kekayaan Aksa Mahmud diperkirakan mencapai 1 milyar dollar atau sekitar 13 triliun rupiah menurut majalah forbes. Ia menempati posisi ke 32 urutan orang terkaya di Indonesia dan orang terkaya di Sulawesi Selatan.

Selasa, 05 Mei 2020

Filosofi Hidup pada Benda yang Jarang Disentuh selama Covid-19


Kisah tentang Covid-19 tidak pernah berakhir. Mungkin kisahnya akan berakhir setelah pagebluk ini benar-benar sirna di permukaan bumi. Atau jangan-jangan Covid-19 akan bermutasi dengan jenis baru lalu disebut pascacovid atau Covid-20. He.he...jangan sampai ya. Mari terus berdoa dan tetap tinggal di rumah. Kali ini kita akan berbagi bukan persoalan keseriusan pandemi ini dan bukan upaya memutus mata rantainya. Apalagi berdebat tentang mudik dan pulang kampung. Yuk, sedikit rehat dengan menelisik benda-benda penting di rumah kita yang jarang tersentuh atau bahkan mungkin tidak pernah tersentuh selama kita tinggal di rumah saat ini. Ini sifatnya relatif ya, saya hanya berbagi berdasarkan pengalaman. Kisah ini juga memberikan pesan kepada kita untuk merefleksi diri agar tidak merasa begitu penting dalam sebuah komunitas, kelompok kerja, atau perkumpulan apa pun namanya. Kali ini mungkin kita begitu dibutuhkan. Ide-ide yang kita sampaikan akan didengar oleh orang lain. Orang-orang selalu memberikan jempol terhadap ide dan kerja-kerja kita. Atau bahkan, kantor tempat kita bekerja tidak berani mengambil keputusan sebelum diri kita memberi saran dan masukan. Akan tetapi, kita harus sadar dan paham, semua itu tidak berlangsung selamanya. Ada kalanya kita tidak lagi dibutuhkan. Atau waktu-waktu tertentu, kita akan istirahat dan nanti akan muncul kembali pada situasi yang lain. Atau bahkan kita akan dirumahkan atau di-PHK, istilah lebih keren dari kata dipecat. Tapi, di lain waktu sebuah kantor atau pekerjaan lain akan memunculkan kembali diri kita bak mutiara yang lama terpendam. Nah, yuk, mengambil pelajaran hidup dari benda-benda penting berikut yang kita abaikan dalam masa pembatasan sosial ini. Apa saja dan  apa pesan hidup yang dapat kita petik?
1    Setrika
Kita-kita yang bekerja di kantor ada tidak yang tidak memiliki setrika di rumahnya. Lalu, coba sekarang perhatikan. Di mana setrika Aanda letakkan. Benda yang satu ini, sebelum masa pandemi, menjadi barang yang sangat dibutuhkan. Setiap hari membantu kita untuk memaksimalkan penampilan dengan menghaluskan pakaian kita. Bahkan, ada kawan saya yang selalu membawa setrika di atas mobilnya. Setrika itu akan ikut ke mana saja dia pergi. Sekarang, saya secara pribadi sudah hampir dua bulan tidak pernah memegang gagang setrika. Bahkan, saban waktu benda ini menjadi mainan mobil-mobilan sang anak. Mmmm, sekali lagi ingat diri kita ya. Jangan pernah merasa begitu berarti dalam sebuah komunitas. Posisikan diri kita sebagai pelengkap yang saling membutuhkan dalam situasi yang berbeda-beda. Bisa saja hari ini kita begitu berarti terhadap hidup orang lain, tapi siap-siap di lain waktu untuk dicampakkan
Sepatu kerja
Benda yang kedua ini bagaimana kabarnya di rumah Anda? Apakah masih kinclong dan setiap hari Anda menyemirnya? Betapa banyak di antara kita yang memiliki sepatu kantor lebih dari dua. Bahkan ada yang memilikinya lebih dari sepuluh. Senin lain, Selasa, lain, lain hari lain sepatu. Atau bahkan ada yang lain waktu lain sepatu. Pagi lain, siang lain,sore dan malam merek lain dan model lain lagi. Sekali lagi, saya secara pribadi, sepatu kerja itu sedang tidur manis di atas mobil dan di rak sepatu. Maklum, hanya dua pasang. Saban hari, saya tersenyum melihatnya. Mungkin sepatu itu terbuai mimpi dan merasa keenakan karena tidak pernah lagi terinjak diinjakkan di mana saja kita mau.
Nah, kita, jika berposisi memiliki bawahan, pahamilah. Sekali-kali berikan mereka waktu untuk menikmati hidupnya. Bawahan adalah mitra kerja kita. Dia akan sangat berfungsi sesuai dengan pekerjaan yang Anda berikan kepada mereka. Perlakukan mereka dengan baik sebagai mitra kerja.
Jam tangan
Ketika menuliskan bagian ketiga ini, saya menanyakannya kepada istri. Dia lalu tersenyum. “Ada kok orang yang biar di rumah suka memakai jam tangan!”, katanya. Iya juga sih! Akan tetapi, sekali lagi, ini secara umum, tidak berbicara perorangan. Coba kita ingat. Sebelum Covid-19 ini memutus aktivitas sosial kita, berapa kali kita mesti memutar kendaraan lalu kembali ke rumah hanya gegara lupa memakai jam tangan. Lalu sekarang di mana Anda menyimpannya? Di atas lemari? Di laci? Di dasbor mobil? Di dalam tas kerja? Atau jangan-jangan pada saat membaca tulisan ini, Anda lupa di mana menyimpan jam tangan yang begitu penting sebelum Covid-19 memaksa kita untuk tetap di rumah.
Begitulah sebagian watak manusia. Memperhatikan jika butuh, lalu melupakan jika tak membutuhkan. Secara hakikat, iya, hubungan itu terjadi karena saling membutuhkan. Tetapi, mestinya saling membutuhkan itu tidak boleh dimaknai secara pragmatis. Manusia mestinya menjalin sosial tanpa dasar saya dapat apa dan Anda kebagian apa.
      Pakaian kantor
Apakah kantor Anda mewajibkan memakai pakaian kantor jika melaksanakan meeting secara virtual? Atau jika Anda pendidik, apakah mewajibkan peserta didik Anda menggunakan pakaian sekolah jika proses belajar dari rumah Anda lakukan? Saya baca di media, sebuah sekolah di Amerika Serikat menerapkannya. Peserta didik mereka setiap hari wajib menggunakan seragam sekolah ketika proses pembelajaran secara daring dilaksanakan. Tapi, sekali lagi, hanya beberapa instansi yamg menerapkannya. Di antara kita lebih banyak yang melipat rapi pakaian kantornya lalu menyimpan dengan wewangian di dalam lemari. Sesekali telisik ya, jangan sampai menjadi sarang tikus lalau Anda kelabakan ketika masa bekerja dari rumah sudah berakhir.
Lalu apa filosofinya untuk kita? Sederhananya, kita mesti sadar bahwa seragam tidaklah menjadi prasyarat utama sebuah proses kerja dapat dilaksanakan. Pernah membaca diskusi panas di media sosial ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menggunakan pakaian yang dianggap santai ketika menghadiri pelantikan seorang rektor? Bahkan, Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie pun  menyoroti gaya berpakaian sang menteri yang hanya menggunakan baju batik berwarna biru yang lengannya digulung ke atas, celana seperti jeans dan sepatu tanpa kaos kaki. Tidak perlu saya lanjutkan. Cukuplah itu menjadi dasar. Siapa Nadiem Makariem saat ini, bagiamana kariernya dan saksikanlah bagaimana dia begitu nyaman dengan gaya berpakaiannya.
5    Alat-alat perawatan wanita
Ini hanyalah persepsi. Juga tidak mengenai semua perempuan. Toh, begitu banyak perempuan saat ini yang lebih memilih tampil apa adanya. Tapi, saya yakin, lebih banyak lagi perempuan yang tidak berani keluar rumah sebelum mendandani tubuh mereka dengan berbagai macam make up. Mulai dari rambut hingga ujung kaki. Bagian tubuh yang paling banyak tersentuh benda ini adalah wajah. Cermin biasanya menjadi benda yang paling menyita waktu di pagi hari bagi perempuan. Bahkan, terkadang ketika ada peserta didik saya yang terlambat, lalu saya tanya alasannya. Sederhana, dia balik karena lupa memasukkan alat make up ke dalam tasnya. Wow, betapa benda ini menjadi barang yang sangat penting bagi perempuan di saat keluar rumah. Lalu sekarang, masihkanh Anda ingin sibuk di pagi hari dengan hati-hati menarik dan melukis bibir Anda dengan gincu? Lalu masihkan Anda setia kala matahari belum muncul melukis dan meliukkan alis dengan alat khusus? Masihkah Anda setiap saat memandang wajah di cermin lalu menghitung flek hitam yang muncul di sana dan berusaha sekuat tenaga unuk mengilangkan atau paling tidak menyamarkannya? Mmmmm, jika iya, berarti Anda memang perempuan pesolek sejati. Jika tidak, yuk mari mengambil hikmah. Mari memandang wajah Anda masing-masing. Seberapa perbedaan yang muncul ketika tampil secara alami dan tampil maksimal dengan make up. Jika natural itu lebih baik, maka belajarlah dari pandemi ini. Jika alis itu terlihat indah tanpa dilukis, biarkanlah dia seperti itu. Toh, Tuhan telah mencipatakan kita dengan begitu sempurna. Ingatlah pesan para guru kita, kecantikan hakiki ada di dalam hati. Bukankah jeruk yang berkulit tak menarik dan penuh bintik belum tentu kecut? Dan tidak ada jaminan jeruk yang berkulit mulus dan bercahaya menawarkan rasa manis kepada kita.

Terima kasih, selalu belajar dari Covid.


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.