Selamat Datang di Blog Edukasi Suparmin, SMA Negeri 1 Pallangga, Gowa, Sulawesi Selatan

Minggu, 09 Juni 2013

Kata Berimbuhan


1.     Pengertian
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afiksasi. Imbuhan atau afiks adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil pengimbuhannya menghasilkan kata berimbuhan atau kata turunan.
2.     Bagian-bagian Imbuhan
·     Awalan atau prefiks. Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar (kata dasar).
Macam-macam prefiks : me- ber- di- ke- ter- se- pe- para-
Contoh: membeli, memukul, menulis, mengukir, bermain, dipukul, kelar, kekasih, tercantik, sekampung, sesama, pelajar, pelari, penulis.
·         Sisipan atau infiks. Infiks ialah imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar. Karena letaknya menyisip di tengah kata, olehnya itu disebut sisipan.
  Macam-macam sisipan: -el-,  -em-,   -er-.
  Contoh: tali (temali), jari (jemari), gigi (gerigi), kuning (kemuning), gunggung (gelunggung)
·     Akhiran atau sufiks. Sufiks ialah imbuhan yang melekat di belakang bentuk dasar (kata dasar).
Macam-macam sufiks: -i -kan -an –nya –wan –wati –man -is
Contoh:   pukuli, taati, belikan, tuliskan, sembunyikan, mainan, orang-orangan, makanan, andainya, harusnya, mestinya, wartawan, pancasilais, pragawati, seniman, budiman.
·      Imbuhan gabung atau konfiks/simulfiks. Konfiks/simulfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua bentuk afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada bentuk (kata dasar). Konfiks disebut juga sebagai afiks kombinasi.
Macam-macam konfiks: ke-an, per-an, ber-an, se-nya, dll.
Contoh:  kelautan, kelulusan, permainan, persembunyian, berduaan, bersamaan, sesamanya, sekuatnya, sesampainya, dimandikan, dipukuli.
Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari bahasa asing. Imbuhan ini disebut imbuhan
asing atau afiks asing. Imbuhan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
a.     Dari bahasa Arab. Contohnya –wi, -ah, -i. Imbuhan tersebut berfungsi sebagai pembentuk atau penanda kata sifat. Misalnya, manusiawi, alamiah, hewani.
b.    Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al, -isme, -sasi, -tas, -us, -er,- -or. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat dan kata benda. Misalnya, pancasilais, deskriptif, formal, politikus, kritikus, orator, koruptor, kontraktor, reporter, fotografer, humanisme, industrialisasi, kuantitas.
c.     Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati. Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Misalnya, seniman, sastrawati, jutawan, budiman, wartawan, pragawati, binaragawan, olahragawan, dermawan, wartawan, wartawati, fisikawan, ilmuwan.





3.     Fungsi Imbuhan
a.     Imbuhan me(n)-
Awalan me(n)- memiliki variasi bentuk bergantung pada huruf awal kata yang dilekatinya. Variasi tersebut yakni, men-, mem-, meng-, dan meny-.
Adapun fonem awal yang diikuti perubahan imbuhan me- itu adalah…
Variasi
Fonem
Contoh




me-





l


m

ng

n

r
melirik
melihat
meliuk
meminum
memasang
mengorok
mengerikan
menamai
menilai
meresap
meronta
mem-

p

b

memotong
memukul
membalas
membisu



men-

t

c

j

d

menaati
menukar
mencantol
mencangkok
menjahit
menjulang
mendulang
mendayung




meng-



vokal

mengeja
mengikut
mengasapi
mengulang
mengorok

meny-


s
menyapu
menyiram
menyablon

menge-

bersuku kata satu
mengetik
mengecas
mengelap
mengebom
mengebor

Fungsi prefiks me- adalah membentuk kata kerja aktif intransitif (kata kerja yang tidak dapat diikuti oleh objek). Contoh: menari, merantau, menyanyi, melayang.
Prefiks me- juga berfungsi membentuk kata kerja aktif transitif (kata kerja yang membutuhkan objek).
Contoh: memukul, menulis, membaca, menembak.
Awalan me(n)- memiliki makna berikut:
·         Melakukan perbuatan
Contoh: mengambil, memukul, menulis
·         Melakukan perbuatan dengan alat
Contoh: mencangkul, mengail, memotong, memalu
·         Menjadi atau dalam keadaan
Contoh: meluap, menurun, meninggi
·         Membuat kesan
Contoh: mengalah, memerah, membisu
·         Menuju ke-
Contoh: menepi, menaik, mendarat

·         Mencari
Contoh: merotan, melaut, mendamar
·         Menyerupai
Contoh: menggunung, membatu, membabi buta
b.    Awalan di-
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Awalan di- bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan me- yang bermakna aktif.
Contoh :   di + makan                     dimakan
                di + lempar                     dilempar
                di + angkat                    diangkat
                di + traktir                       ditraktir
Makna imbuhan di-
·         Yang disebut pada bentuk dasarnya dikenai pekerjaan.
Contoh: didorong, dipukul, diiris, diinjak
·         Mengerjakan dengan alat.
Contoh: diobeng, dikikir, dipahat
·         Memberi atau memasang
Contoh: dilantai, dikarpet, dipaku, disampul, dibungkus, diatap, dialas
c.     Awalan ber-
Awalan ber- memiliki alomorf jika melekat pada kata lain. Alomorf (variasi bentuk) ber- adalah be- dan bel-.
Awalan ber- bermakna sebagai berikut:
·         Mempunyai
Contoh: berkumis, beruang, berdaun
·         Memakai/menggunakan/mengendarai
Contoh: bertopi, berhandphone, bersepeda
·         Mengeluarkan
Contoh: berkeringat, berkata, bertelur


·         Menyatakan sikap mental
Contoh: berbaik hati, berbahagia, berulang tahun, bermalas-malasan.
·         Menyatakan ukuran/jumlah
Contoh: bertahun-tahun, bermeter-meter, berliter-liter, bermil-mil.
·         Melakukan pekerjaan yang ditujukan kepada diri sendiri (reflektif)
Contoh: bernyanyi, berdandan, bercermin, berdansa, berkaca, bersiul, bercukur
·         Dalam jumlah/terdiri atas
Contoh: berempat, bertiga, berdua
d.    Awalan ter-
Awalan ter- mempunyai variasi, yaitu alomorf te- ter- dan tel-.
Contoh: terawat, terlanjur, telantar.
Awalan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
·         Sudah di-, dapat di-
Contoh: terbuka, terbaca, tercantum
·         Ketidaksengajaan
Contoh: tertidur, tertelan, termakan, terjatuh
·         Tiba-tiba
Contoh: teringat,  terlelap
·         Dapat/kemungkinan
Contoh: terlihat, ternilai
·         Paling atau superlatif
Contoh: tertampan, tercantik, tertinggi, termahal
Ada juga prefiks ter- yang semu. Artinya, bentuknya menyerupai prefiks ter-, tetapi sebenarnya bukan.
Contoh: terjemah. Jika kata tersebut diberikan imbuhan maka seharusnya adalah menerjemahkan. Contoh lain: tetamu, tetapi
e.     Awalan se-
Awalan se- tidak mengalami alomorf ketika melekat pada morfem lain.
Awalan se- mengandung makna sebagai berikut:
·         Berarti satu
Contoh: sebatang, sepucuk, sebuah
·         Berarti seluruh atau seisi
Contoh: sekampung, serumah, sedesa
·         Berarti sama-sama
Contoh: seperjuangan, sesusuan, senasib
·         Sama dengan
Contoh: setinggi, semalas, semahal, semanis        
·         Menyatakan waktu
Contoh: sesudah, sebelum, sesampainya
f.     Awalan per-
Umumnya, awalan per- selalu disandingkan dengan imbuhan lain. Imbuhan lain tersebut diantaranya adalah -kan, dan –an.
Contoh: permalukan, permainan, perkelahian
Secara umum, makna yang dikandung awalan per- adalah membuat jadi (kausatif).
Contoh: perbesar, peristri, pertinggi
g.    Awalan pe-
Awalan pe(n)- mengandung makna:
·         Menyatakan yang melakukan perbuatan
Contoh: pelari, penulis, penerjemah
·         Menyatakan pekerjaan
Contoh: pelaut, pedagang, pengusaha
·         Menyatakan alat
Contoh: pemotong, penggaris, pengukur
·         Menyatakan memiliki sifat
Contoh: pemarah, pemaaf, pemalu, perasa
·         Menyatakan penyebab
Contoh: pemutih, pemanis
h.     Awalan ke-
Awalan ke- mempunyai makna sebagai berikut;
·         Menyatakan kumpulan yang terdiri atas jumlah.
Contoh: kesebelasan, kesatuan
·         Menyatakan yang di-
Contoh: kekasih, ketua
·         Menyatakan urutan
Contoh: kedua, keempat
i.      Akhiran -kan
Makna akhiran -kan sebagai berikut:
·         Menyatakan perbuatan untuk orang lain
Contoh: dibelikan, membacakan, ambilkan, tuangkan
·         Membuat jadi
Contoh: tinggikan, putihkan, hitamkan
·         Tidak sengaja
Contoh: termanfaatkan
·         Pengantar objek sebagai pengganti kata depan
Contoh: bertaburkan, bermandikan
j.      Akhiran –i
Makna akhiran –i adalah sebagai berikut:
·         Menyatakan perbuatan berulang-ulang
Contoh: memukuli, melempari, mencemoohi
·         Memberi, membubuhi
Contoh: menggulai, menandatangani, menggarami
·         Menghilangkan
Contoh: membului, menguliti, mencabuti
k.     Akhiran –an
Akhiran –an memiliki makna sebagai berikut:
·         Menyatakan tempat
Contoh: pangkalan,kubangan, rumputan
·         Menyatakan alat
Contoh: ayunan, timbangan
·         Menyatakan hal atau cara
Contoh: pimpinan, didikan, ajaran
·         Menyatakan akibat/hasil perbuatan
Contoh: hukuman, balasan, cemoohan
·         Menyatakan sesuatu yang di-
Contoh: catatan, rautan, suruhan
·         Menyatakan seluruh, kumpulan
Contoh: sayuran, pepohonan, lautan, daratan
·         Menyatakan menyerupai
Contoh: rumah-rumahan, kuda-kudaan, orang-orangan
·         Menyatakan tiap-tiap
Contoh: harian, mingguan, bulanan
·         Menyatakan mempunyai sifat
Contoh: kuningan, asinan, manisan
l.      Akhiran –nya
Dalam pemakaiannya, -nya dibedakan atas dua macam, yaitu:
1)     Sebagai klitika pengganti orang ketiga tunggal, yang berarti pemilik.
Contoh: bukunya, rumahnya, kekasihnya
Klitika –nya pada bagian tersebut tidak dimasukkan sebagai imbuhan.
2)     Sebagai akhiran. Adapun maknanya sebagai akhiran adalah sebagai berikut:
·         Membentuk kata benda
Contoh: ramainya, bersihnya
·         Menjelaskan situasi
Contoh: Angin bertiup dengan kencangnya.
              Ia melaksanakan pekerjaan dengan tekunnya.
·         Menyertai kata keterangan
Contoh: seharusnya, semestinya, agaknya
m.   Imbuhan gabung me(N)-kan
Sebagaimana awalan me(N) imbuhan gabung ini juga memiliki variasi bergantung pada bentuk dasarnya. Variasi itu adalah me-kan, mem-kan, men-kan, meny-kan, meng-kan.
Makna yang dikandung oleh konfiks me(N)-kan adalah:
·         Melakukan pekerjaan untuk orang lain.
Contoh: Fajri memesankan makanan untuk adiknya.
·         Menyebabkan atau membuat jadi.
Contoh: Tiupannya yang keras membesarkan balon tersebut.
·         Melakukan perbuatan.
Contoh: Karena banjir, dia menaikkan barang-barangnya.
·         Mengarahkan.
Contoh: Syamsir meminggirkan motornya.
·         Memasukkan.
Contoh: KPK menjebloskan para koruptor negeri ini.
n.     Imbuhan gabung memper-i dan diper-i.
Konfiks/imbuhan gabung tersebut  berfungsi membentuk kata kerja dengan makna sebagai berikut.
·         Mengandung arti kausatif, yaitu membuat jadi atau menyebabkan sesuatu yang tersebut dalam kata dasar.
Contoh: Dia mempermainkan kekasihnya.
             Karena rusak, Arman memperbaiki sepedanya.
·         Menyatakan intensitas frekuentatif.
Contoh: Rahman mempelajari materi yang akan diujiankan.
o.    Imbuhan gabung ke-an
Konfiks ini memiliki fungsi (1) membentuk kata benda, Contoh: kebersihan, keamanan; dan (2) membentuk kata kerja, Contoh: ketinggalan, kejauhan.
Makna yang terkandung dalam konfiks ke-an adalah.
·         Menyatakan suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh: kenyataan, kedatangan.
·         Menyatakan tempat atau daerah.
Contoh: kecamatan, kedutaan, kerajaan.
·         Menyatakan menderita suatu hal atau kena.
Contoh: kecurian, kelamaan, kemalaman.
·         Menyatakan sesuatu pekerjaan yang tidak disengaja.
Contoh: keguguran, kehujanan, kematian.
·         Menyatakan terlalu.
Contoh: kemahalan, ketinggian.
·         Menyatakan menyerupai.
Contoh: kekanak-kanakan, kehijau-hijauan.
p.    Imbuhan gabung pe(N)-an
Makna konfiks pe(N)-an
·         Menyatakan hal yang berhubungan dengan.
Contoh: pendidikan, pembelajaran
·         Menyatakan proses/perbuatan.
Contoh: pendaftaran, pencanangan.pemerkosaan
·         Menyatakan hasil.
Contoh: pengakuan, penirisan
·         Menyatakan alat.
Contoh: pendengaran, penciuman
·         Menyatakan tempat.
Contoh: penampungan, pengungsian, pelacuran
q.    Imbuhan gabung per-an
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut.
·         Menyatakan tempat.
Contoh: perhentian, percetakan, pertemuan
·         Menyatakan daerah
Contoh: perkotaan, perkebunan, persawahan
·         Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh: pernyataan, perkataan
·         Menyatakan perihal.
Contoh: peristilahan, perkelahian.
·         Menyatakan banyak.
Contoh: peralatan, perkumpulan
r.      Imbuhan gabung ber-an
Makna konfiks ber-an adalah sebagai berikut.
·         Menyatakan banyak pelaku.
Contoh: berlarian, berdatangan, berhamburan, bermunculan
·         Menyatakan perbuatan berulang-ulang.
Contoh: bergulingan, berjatuhan
·         Menyatakan hubungan antara dua pihak.
Contoh: berdampingan, bersamaan, berhadapan
·         Menyatakan pekerjaan timbal balik/resiprokal.
Contoh: berpukulan, berpandangan, berciuman
s.     Imbuhan gabung ber-kan
Makna konfiks ber-kan adalah sebagai berikut.
·         Sebagai penguat dan dapat pula berarti memiliki/memakai.
Contoh: beribukan, bersenjatakan, beralaskan
·         Ringkasan dari kata akan
Contoh: bermimpikan
·         Sebagai pemanis
Contoh: bertaburkan
t.      Imbuhan gabung se-nya
Imbuhan se-nya pada umumnya menyatakan suatu hal superlatif atau tingkat paling dengan mengulang kata dasar.
Contoh: sepandai-pandinya, seputih-putihnya, secantik-cantiknya.
u.     Akhiran serapan
Adapun akhiran serapan yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut:
1)     –man-wan, dan –wati
Ketiga imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa Sansekerta. Imbuhan tersebut berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Adapun maknanya, yaitu:
a)     Menyatakan orang yang ahli
Contoh: negarawan, fisikawan, seniman.
b)    Menyatakan orang yang memiliki
Contoh: hartwan, rupawan, usahawati.
c)     Menyatakan orang yang memiliki sifat
Contoh: rupawan, budiman.
2)     –i,-iah,-if,-wi,- dan –is
Akhiran tersebut berfungsi membentuk kata sifat. Makna yang dikandungnya pun ’menyatakan memiliki sifat’.
Contoh: alami, alamiah, insani, produktif, efektif, pancasilais, agamis.
3)     –isme dan –isasi
Makna yang dibentuk kedua imbuhan tersebut adalah sebagai berikut:
·         -isme bermakna paham atau ajaran
Contoh: liberalisme, sukarnoisme, animisme
·         -isasi bermakna proses atau hal yang berhubungan dengan
Contoh: islamisasi, legalisasi, swastanisasi, globalisasi, modernisasi
4)     –logi
Akhiran ini bermakna ilmu yang berhubungan dengan kata dasarnya.
Contoh: sosiologi, fonologi, biologi, psikologi
5)     –or
Akhiran ini berfungsi untuk menyatakan pelaku pada kata dasarnya.
Contoh: moderator, proklamator, provokator, deklarator, promotor, protokoler
4.     Penggunaan Imbuhan
Dalam penggunaanya, imbuhan yang telah dijelaskan di atas banyak digunakan. Penggunaan imbuhan dalam kata yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari harus sesuai dengan kaidah penggunaanya. Jangan sampai penggunaan imbuhan membuat kata semakin rancu keberadaannya dan menjauhkan kata tersebut dari makna bahasa yang dimaksud.
Contoh: Pematang harus kita tinggikan. (benar)
             Pematang harus kita pertinggikan. (salah)





2 komentar:


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.