1. Pengertian
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses
pengimbuhan atau afiksasi. Imbuhan atau afiks adalah morfem terikat yang
digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil pengimbuhannya
menghasilkan kata berimbuhan atau kata turunan.
2. Bagian-bagian
Imbuhan
·
Awalan atau prefiks. Prefiks
adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar (kata dasar).
Macam-macam prefiks : me- ber- di-
ke- ter- se- pe- para-
Contoh: membeli, memukul, menulis,
mengukir, bermain, dipukul, kelar, kekasih, tercantik, sekampung, sesama,
pelajar, pelari, penulis.
·
Sisipan
atau infiks. Infiks ialah imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar. Karena
letaknya menyisip di tengah kata, olehnya itu disebut sisipan.
Macam-macam sisipan: -el-, -em-,
-er-.
Contoh: tali (temali), jari (jemari), gigi (gerigi), kuning
(kemuning), gunggung (gelunggung)
·
Akhiran
atau sufiks. Sufiks ialah imbuhan yang melekat di belakang bentuk dasar (kata
dasar).
Macam-macam sufiks: -i -kan -an –nya
–wan –wati –man -is
Contoh: pukuli, taati, belikan, tuliskan, sembunyikan, mainan,
orang-orangan, makanan, andainya, harusnya, mestinya, wartawan, pancasilais,
pragawati, seniman, budiman.
·
Imbuhan
gabung atau konfiks/simulfiks. Konfiks/simulfiks adalah imbuhan gabungan antara
prefiks dan sufiks. Kedua bentuk afiks tersebut melekat secara bersama-sama
pada bentuk (kata dasar). Konfiks disebut juga sebagai
afiks kombinasi.
Macam-macam konfiks: ke-an, per-an, ber-an, se-nya, dll.
Contoh: kelautan, kelulusan, permainan, persembunyian, berduaan, bersamaan, sesamanya,
sekuatnya, sesampainya, dimandikan, dipukuli.
Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari
bahasa asing. Imbuhan ini disebut imbuhan
asing atau afiks asing. Imbuhan
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Dari
bahasa Arab. Contohnya –wi, -ah, -i. Imbuhan tersebut berfungsi sebagai
pembentuk atau penanda kata sifat. Misalnya, manusiawi, alamiah, hewani.
b. Dari
bahasa Inggris: -is, -if, -al, -isme, -sasi, -tas, -us, -er,- -or. Fungsinya
sebagai pembentuk kata sifat dan kata benda. Misalnya, pancasilais, deskriptif, formal, politikus,
kritikus, orator, koruptor, kontraktor, reporter, fotografer, humanisme, industrialisasi,
kuantitas.
c. Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati. Fungsinya
sebagai pembentuk kata benda. Misalnya, seniman, sastrawati, jutawan, budiman, wartawan, pragawati,
binaragawan, olahragawan, dermawan, wartawan, wartawati, fisikawan, ilmuwan.
3. Fungsi
Imbuhan
a. Imbuhan
me(n)-
Awalan me(n)- memiliki variasi bentuk bergantung pada
huruf awal kata yang dilekatinya. Variasi tersebut yakni, men-, mem-, meng-,
dan meny-.
Adapun fonem awal yang diikuti perubahan imbuhan me-
itu adalah…
Variasi
|
Fonem
|
Contoh
|
me-
|
l
m
ng
n
r
|
melirik
melihat
meliuk
meminum
memasang
mengorok
mengerikan
menamai
menilai
meresap
meronta
|
mem-
|
p
b
|
memotong
memukul
membalas
membisu
|
men-
|
t
c
j
d
|
menaati
menukar
mencantol
mencangkok
menjahit
menjulang
mendulang
mendayung
|
meng-
|
vokal
|
mengeja
mengikut
mengasapi
mengulang
mengorok
|
meny-
|
s
|
menyapu
menyiram
menyablon
|
menge-
|
bersuku kata satu
|
mengetik
mengecas
mengelap
mengebom
mengebor
|
Fungsi prefiks me- adalah membentuk kata kerja
aktif intransitif (kata kerja yang tidak dapat diikuti oleh objek). Contoh:
menari, merantau, menyanyi, melayang.
Prefiks me- juga berfungsi membentuk kata kerja
aktif transitif (kata kerja yang membutuhkan objek).
Contoh: memukul, menulis,
membaca, menembak.
Awalan me(n)- memiliki makna berikut:
·
Melakukan perbuatan
Contoh:
mengambil,
memukul, menulis
·
Melakukan perbuatan dengan
alat
Contoh:
mencangkul,
mengail, memotong, memalu
·
Menjadi atau dalam keadaan
Contoh:
meluap, menurun,
meninggi
·
Membuat kesan
Contoh:
mengalah, memerah,
membisu
·
Menuju ke-
Contoh:
menepi, menaik,
mendarat
·
Mencari
Contoh:
merotan, melaut,
mendamar
·
Menyerupai
Contoh:
menggunung,
membatu, membabi buta
b. Awalan
di-
Awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Awalan di-
bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan me- yang bermakna
aktif.
Contoh : di
+ makan dimakan
di + lempar dilempar
di + angkat diangkat
di + traktir ditraktir
Makna imbuhan di-
·
Yang
disebut pada bentuk dasarnya dikenai pekerjaan.
Contoh: didorong, dipukul, diiris, diinjak
·
Mengerjakan dengan alat.
Contoh:
diobeng, dikikir,
dipahat
·
Memberi atau memasang
Contoh: dilantai, dikarpet, dipaku,
disampul, dibungkus, diatap, dialas
c. Awalan
ber-
Awalan ber- memiliki alomorf jika melekat pada
kata lain. Alomorf (variasi bentuk) ber- adalah be- dan bel-.
Awalan ber- bermakna sebagai berikut:
·
Mempunyai
Contoh: berkumis, beruang, berdaun
·
Memakai/menggunakan/mengendarai
Contoh:
bertopi, berhandphone,
bersepeda
·
Mengeluarkan
Contoh:
berkeringat,
berkata, bertelur
·
Menyatakan sikap mental
Contoh: berbaik hati, berbahagia, berulang tahun,
bermalas-malasan.
·
Menyatakan ukuran/jumlah
Contoh: bertahun-tahun, bermeter-meter,
berliter-liter, bermil-mil.
·
Melakukan
pekerjaan yang ditujukan kepada diri sendiri (reflektif)
Contoh: bernyanyi, berdandan,
bercermin, berdansa, berkaca, bersiul, bercukur
·
Dalam jumlah/terdiri atas
Contoh:
berempat, bertiga,
berdua
d. Awalan
ter-
Awalan ter- mempunyai variasi, yaitu alomorf te-
ter- dan tel-.
Contoh: terawat, terlanjur, telantar.
Awalan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
·
Sudah di-, dapat di-
Contoh: terbuka, terbaca, tercantum
·
Ketidaksengajaan
Contoh:
tertidur, tertelan,
termakan, terjatuh
·
Tiba-tiba
Contoh:
teringat, terlelap
·
Dapat/kemungkinan
Contoh:
terlihat, ternilai
·
Paling atau superlatif
Contoh:
tertampan,
tercantik, tertinggi, termahal
Ada juga prefiks ter- yang
semu. Artinya, bentuknya menyerupai prefiks ter-, tetapi sebenarnya
bukan.
Contoh: terjemah. Jika kata tersebut diberikan imbuhan maka
seharusnya adalah menerjemahkan. Contoh lain: tetamu, tetapi
e. Awalan
se-
Awalan se- tidak mengalami alomorf ketika melekat
pada morfem lain.
Awalan se- mengandung makna sebagai berikut:
·
Berarti satu
Contoh:
sebatang, sepucuk,
sebuah
·
Berarti seluruh atau seisi
Contoh:
sekampung,
serumah, sedesa
·
Berarti sama-sama
Contoh:
seperjuangan,
sesusuan, senasib
·
Sama dengan
Contoh: setinggi, semalas, semahal, semanis
·
Menyatakan waktu
Contoh:
sesudah, sebelum,
sesampainya
f. Awalan
per-
Umumnya, awalan per- selalu disandingkan dengan
imbuhan lain. Imbuhan lain tersebut
diantaranya adalah -kan, dan –an.
Contoh: permalukan, permainan, perkelahian
Secara umum, makna yang dikandung awalan per-
adalah membuat jadi (kausatif).
Contoh:
perbesar,
peristri, pertinggi
g. Awalan
pe-
Awalan pe(n)- mengandung makna:
·
Menyatakan yang melakukan
perbuatan
Contoh:
pelari, penulis,
penerjemah
·
Menyatakan pekerjaan
Contoh:
pelaut, pedagang,
pengusaha
·
Menyatakan alat
Contoh:
pemotong,
penggaris, pengukur
·
Menyatakan memiliki sifat
Contoh:
pemarah, pemaaf,
pemalu, perasa
·
Menyatakan penyebab
Contoh:
pemutih, pemanis
h. Awalan
ke-
Awalan
ke- mempunyai makna sebagai berikut;
·
Menyatakan
kumpulan yang terdiri atas jumlah.
Contoh:
kesebelasan,
kesatuan
·
Menyatakan yang di-
Contoh:
kekasih, ketua
·
Menyatakan urutan
Contoh: kedua, keempat
i. Akhiran
-kan
Makna akhiran -kan sebagai berikut:
·
Menyatakan perbuatan untuk
orang lain
Contoh: dibelikan, membacakan, ambilkan, tuangkan
·
Membuat jadi
Contoh:
tinggikan,
putihkan, hitamkan
·
Tidak sengaja
Contoh: termanfaatkan
·
Pengantar
objek sebagai pengganti kata depan
Contoh:
bertaburkan,
bermandikan
j.
Akhiran –i
Makna akhiran –i adalah sebagai berikut:
·
Menyatakan perbuatan
berulang-ulang
Contoh:
memukuli,
melempari, mencemoohi
·
Memberi, membubuhi
Contoh:
menggulai,
menandatangani, menggarami
·
Menghilangkan
Contoh:
membului,
menguliti, mencabuti
k.
Akhiran –an
Akhiran
–an memiliki makna sebagai berikut:
·
Menyatakan tempat
Contoh:
pangkalan,kubangan,
rumputan
·
Menyatakan alat
Contoh:
ayunan, timbangan
·
Menyatakan hal atau cara
Contoh:
pimpinan, didikan,
ajaran
·
Menyatakan akibat/hasil
perbuatan
Contoh:
hukuman, balasan,
cemoohan
·
Menyatakan sesuatu yang di-
Contoh:
catatan, rautan,
suruhan
·
Menyatakan seluruh, kumpulan
Contoh: sayuran, pepohonan, lautan, daratan
·
Menyatakan menyerupai
Contoh:
rumah-rumahan, kuda-kudaan,
orang-orangan
·
Menyatakan tiap-tiap
Contoh:
harian, mingguan, bulanan
·
Menyatakan mempunyai sifat
Contoh:
kuningan, asinan, manisan
l. Akhiran
–nya
Dalam pemakaiannya, -nya dibedakan atas dua macam,
yaitu:
1) Sebagai klitika pengganti orang ketiga tunggal, yang
berarti pemilik.
Contoh: bukunya, rumahnya, kekasihnya
Klitika –nya pada bagian tersebut tidak dimasukkan
sebagai imbuhan.
2) Sebagai akhiran. Adapun maknanya sebagai akhiran adalah
sebagai berikut:
·
Membentuk kata benda
Contoh: ramainya, bersihnya
·
Menjelaskan situasi
Contoh: Angin bertiup dengan
kencangnya.
Ia melaksanakan pekerjaan dengan tekunnya.
·
Menyertai kata keterangan
Contoh: seharusnya, semestinya, agaknya
m. Imbuhan
gabung me(N)-kan
Sebagaimana awalan me(N) imbuhan gabung ini juga
memiliki variasi bergantung pada bentuk dasarnya. Variasi itu adalah me-kan, mem-kan, men-kan, meny-kan,
meng-kan.
Makna yang dikandung oleh konfiks me(N)-kan
adalah:
·
Melakukan
pekerjaan untuk orang lain.
Contoh: Fajri memesankan makanan untuk adiknya.
·
Menyebabkan atau membuat
jadi.
Contoh: Tiupannya yang keras membesarkan
balon tersebut.
·
Melakukan perbuatan.
Contoh: Karena banjir, dia menaikkan
barang-barangnya.
·
Mengarahkan.
Contoh: Syamsir meminggirkan motornya.
·
Memasukkan.
Contoh: KPK menjebloskan para
koruptor negeri ini.
n. Imbuhan gabung memper-i dan diper-i.
Konfiks/imbuhan gabung tersebut berfungsi membentuk kata kerja dengan makna
sebagai berikut.
·
Mengandung
arti kausatif, yaitu membuat jadi atau menyebabkan sesuatu yang tersebut dalam
kata dasar.
Contoh: Dia mempermainkan kekasihnya.
Karena rusak, Arman memperbaiki
sepedanya.
·
Menyatakan intensitas
frekuentatif.
Contoh: Rahman mempelajari materi yang akan
diujiankan.
o. Imbuhan
gabung ke-an
Konfiks ini memiliki fungsi (1) membentuk kata benda, Contoh: kebersihan, keamanan; dan (2)
membentuk kata kerja, Contoh:
ketinggalan, kejauhan.
Makna yang terkandung dalam konfiks ke-an adalah.
·
Menyatakan
suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh:
kenyataan, kedatangan.
·
Menyatakan tempat atau
daerah.
Contoh: kecamatan, kedutaan, kerajaan.
·
Menyatakan
menderita suatu hal atau kena.
Contoh: kecurian, kelamaan, kemalaman.
·
Menyatakan sesuatu pekerjaan
yang tidak disengaja.
Contoh: keguguran, kehujanan, kematian.
·
Menyatakan terlalu.
Contoh: kemahalan, ketinggian.
·
Menyatakan menyerupai.
Contoh: kekanak-kanakan,
kehijau-hijauan.
p. Imbuhan
gabung pe(N)-an
Makna
konfiks pe(N)-an
·
Menyatakan
hal yang berhubungan dengan.
Contoh: pendidikan, pembelajaran
·
Menyatakan proses/perbuatan.
Contoh: pendaftaran, pencanangan.pemerkosaan
·
Menyatakan hasil.
Contoh: pengakuan, penirisan
·
Menyatakan alat.
Contoh: pendengaran, penciuman
·
Menyatakan tempat.
Contoh: penampungan, pengungsian, pelacuran
q. Imbuhan
gabung per-an
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut.
·
Menyatakan tempat.
Contoh: perhentian, percetakan, pertemuan
·
Menyatakan daerah
Contoh: perkotaan, perkebunan, persawahan
·
Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh: pernyataan, perkataan
·
Menyatakan perihal.
Contoh: peristilahan, perkelahian.
·
Menyatakan banyak.
Contoh: peralatan, perkumpulan
r.
Imbuhan gabung ber-an
Makna konfiks ber-an adalah sebagai berikut.
·
Menyatakan banyak pelaku.
Contoh: berlarian, berdatangan,
berhamburan, bermunculan
·
Menyatakan perbuatan
berulang-ulang.
Contoh: bergulingan, berjatuhan
·
Menyatakan
hubungan antara dua pihak.
Contoh: berdampingan, bersamaan, berhadapan
·
Menyatakan
pekerjaan timbal balik/resiprokal.
Contoh: berpukulan, berpandangan, berciuman
s.
Imbuhan gabung ber-kan
Makna konfiks ber-kan adalah sebagai berikut.
·
Sebagai
penguat dan dapat pula berarti memiliki/memakai.
Contoh: beribukan, bersenjatakan, beralaskan
·
Ringkasan dari kata akan
Contoh: bermimpikan
·
Sebagai pemanis
Contoh: bertaburkan
t.
Imbuhan
gabung se-nya
Imbuhan se-nya pada umumnya menyatakan suatu hal
superlatif atau tingkat paling dengan mengulang kata dasar.
Contoh: sepandai-pandinya, seputih-putihnya,
secantik-cantiknya.
u.
Akhiran serapan
Adapun akhiran serapan yang sering digunakan, yaitu
sebagai berikut:
1) –man-wan,
dan –wati
Ketiga imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa
Sansekerta. Imbuhan tersebut berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Adapun
maknanya, yaitu:
a) Menyatakan orang yang ahli
Contoh: negarawan, fisikawan, seniman.
b) Menyatakan orang yang memiliki
Contoh: hartwan, rupawan, usahawati.
c) Menyatakan orang yang memiliki sifat
Contoh: rupawan, budiman.
2) –i,-iah,-if,-wi,-
dan –is
Akhiran tersebut berfungsi membentuk kata sifat. Makna
yang dikandungnya pun ’menyatakan memiliki sifat’.
Contoh: alami, alamiah, insani,
produktif, efektif, pancasilais, agamis.
3) –isme
dan –isasi
Makna yang dibentuk kedua imbuhan tersebut adalah sebagai
berikut:
·
-isme
bermakna paham atau ajaran
Contoh: liberalisme, sukarnoisme, animisme
·
-isasi bermakna proses atau hal yang berhubungan dengan
Contoh: islamisasi, legalisasi,
swastanisasi, globalisasi, modernisasi
4) –logi
Akhiran ini bermakna ilmu yang berhubungan dengan kata
dasarnya.
Contoh: sosiologi, fonologi, biologi,
psikologi
5) –or
Akhiran ini berfungsi untuk menyatakan pelaku pada kata
dasarnya.
Contoh: moderator, proklamator,
provokator, deklarator, promotor, protokoler
4. Penggunaan
Imbuhan
Dalam penggunaanya, imbuhan yang telah dijelaskan di atas
banyak digunakan. Penggunaan imbuhan dalam kata yang digunakan sebagai bahasa
sehari-hari harus sesuai dengan kaidah penggunaanya. Jangan sampai penggunaan
imbuhan membuat kata semakin rancu keberadaannya dan menjauhkan kata tersebut
dari makna bahasa yang dimaksud.
Contoh: Pematang harus kita tinggikan.
(benar)
Pematang harus
kita pertinggikan. (salah)
thanks
BalasHapusMantap
BalasHapusTrimakasi